Saturday, March 17, 2012

AGENT JUDI BOLA EURO 2012 - MUSIM INI, INTER MILAN KRISIS PRESTASI JUGA PEMAIN

AGENT JUDI BOLA EURO 2012 - Inter Milan di musim ini memang sedang mengalami krisis baik dari segi prestasi maupun dari segi pemain.

Informasi yang didapat dari Sbobet Raja Games, Inter Milan yang terjungkal di babak perempat final Liga Champions musim ini memang amat menyakitkan. Meskipun menang 2-1 atas Marseilie di leg kedua namun Inter tetap tersingkir karena kalah selisih gol tandang dalam agregat 2-2. Kini di laga lanjutan Serie A, skuad Inter dikabarkan tak sempurna dikarenakan beberapa pemain intinya masih didera oleh cedera. Wesley Sneijder, Ricky Alvarez dan Dejan Stankovic diyakini akan absen saat melawan Atlanta pada hari Sabtu ini (17/3/2012). Dengan begitu skuad Inter hanya diperkuat oleh Esteban Cambiasso, Andrea Poli dan Joel Obi. Sedangkan Javier Zanetti dan Marco Davide Faraoni, dua bek sayap kemungkinan besar akan ditarik kedepan untuk mengisi posisi gelandang.

Di laga Serie-A ini, Inter memang berambisi meraih poin full dikarenakan posisinya yang berada di tempat ketujuh dengan raihan 40 poin dan tertinggal 17 angka dari AC Milan yang menduduki puncak klasemen. Gagalnya Inter ke perempat final Liga Champions ternyata membuat sedih Jose Mourinho yang pernah membesut klub tersebut. Info dari World Cup Sbobet, Mourinho berharap Inter bisa bangkit di musim depan dan dirinya yakin, pelatih saat ini Claudio Ranieri akan bisa membawa Inter lebih baik di musim depan. Dimata Mourinho, Ranieri adalah sosok pelatih yang berkualitas ditambah dengan pemain Inter yang mempunyai kualitas tinggi (ac).

Fantasi 2012

• LuckyDelapan News 






LOMBA MEWARNAI MAKET

KRITERIA LOMBA
1.    Bebas biaya Pendaftaran.
2.    Peserta adalah tingkat SD.
3.    Peserta melakukan penggambaran di atas pola maket yang sudah disiapkan oleh panitia.
4.    Peserta memotong pola maket dan menyusunnya menjadi bentuk tiga dimensi..
5.    Peserta wajib membawa gunting/cutter, lem, penggaris, alat-alat gambar dan warna, dan alas kerja (yang membuat peserta nyaman).
6.    Perlombaan dilaksanakan pada hari Minggu, 8 April 2012, di “Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman) pukul 09.00 Wita.
7.    Karya peserta terbaik akan dipamerkan pada tanggal 14-15 April 2012 di“Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman).


KRITERIA PENILAIAN
1.    Kesesuaian dengan tema.
2.    Dapat menjelaskan aktifitas, pelaku, gambaran dan fungsi tentang ruang  arsitektur tradisional bali tersebut.
3.    Kreatifitas dalam memunculkan gagasa

HADIAH
Juara I                  : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara II                 : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara III                : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara Harapan (3 orang) : Bingkisan + Piagam Penghargaan

KETERANGAN TAMBAHAN
1.    Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum atau sesudah penjurian apabila peserta dianggap melakukan kecurangan.
2.    Keputusan dewan juri sah dan tidak dapat diganggu gugat.
3.    Panitia tidak melayani segala bentuk korespondensi yang berkaitan dengan hasil lomba.
4.    Hak cipta karya tetap berada pada peserta.
5.    Dengan mengumpulkan formulir pendaftaran berarti peserta telah menyetujui semua ketentuan teknis dan persyaratan di atas yang telah ditetapkan oleh panitia.
6.    Pameran berlangsung pada tanggal 14-15 April 2012 di “Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman).

REGISTRASI
Tanggal 19 Maret – 1 April 2012
SEKRETARIAT FANTASI
Kampus Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana
Jln. PB. Sudirman, Denpasar-Bali
Dari pukul 09.00-15.00 Wita.
Sabtu dan Minggu pukul 09.00-22.00 Wita.
CONTACT PERSON
Bayu            : 085 638 225 50
Gung Wah : 085 739 047 200
Blogspot     : fantasi-2012.blogspot.com
PIN              : (GWH) 282B3405
Facebook   : Fantasi 2012
Twitter         : Fantasi_2012






LOMBA KARIKATUR

TEMA
Perkembangan Bangunan Tradisional Bali Menghadapi era Globalisasi
KRITERIA LOMBA
1.    Bebas biaya pendaftaran.
2.    Peserta adalah wajib mengumpulkan fotocopy kartu pelajar/mahasiswa/KTP/SIM yang masih berlaku.
Peserta karikatur dapat menggunakan tema “Perkembangan Bangunan Tradisional Bali Menghadapi era Globalisasi” untuk karya lomba.
3.    Peserta melakukan penggambaran di media papan tripleA3 yang sudah disiapkan oleh panitia.
4.    Hasil akhir penggambaran atau finishing dilakukan dengan teknik pewarnaan.
5.    Peserta wajib membawa alat-alat gambar dan alas gambar (yang membuat peserta nyaman) sendiri.
6.    Perlombaan dilaksanakan pada hari Minggu, 08 April 2012, di “Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman) pukul 14.00 Wita.
7.    Karya peserta terbaik akan dipamerkan pada tanggal 14-15 april 2012 di“Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman).

  
KRITERIA PENILAIAN
1.    Kesesuaian dengan tema.
2.    Dapat menjelaskan aktifitas, pelaku, gambaran dan fungsi tentang ruang  arsitektur tradisional bali tersebut.
3.    Kreatifitas dalam memunculkan gagasan



HADIAH
Juara I                  : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara II                 : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara III                : Uang Tunai + Trophy + Piagam Penghargaan
Juara Harapan (3 orang) : Bingkisan + Piagam Penghargaan
KETERANGAN TAMBAHAN
1.    Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum atau sesudah penjurian apabila peserta dianggap melakukan kecurangan.
2.    Keputusan dewan juri sah dan tidak dapat diganggu gugat.
3.    Panitia tidak melayani segala bentuk korespondensi yang berkaitan dengan hasil lomba.
4.    Hak cipta karya tetap berada pada peserta.
5.    Dengan mengumpulkan formulir pendaftaran berarti peserta telah menyetujui semua ketentuan teknis dan persyaratan di atas yang telah ditetapkan oleh panitia.
6.    Pameran berlangsung pada tanggal 14-15 Aprik 2012 di “Penggak Men Mersi” (Jl. WR. Supratman 169 Kesiman).

REGISTRASI
Tanggal 19 Maret – 1 April 2012
SEKRETARIAT FANTASI
Kampus Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Udayana
Jln. PB. Sudirman, Denpasar-Bali
Dari pukul 09.00-15.00 Wita.
Sabtu dan Minggu pukul 09.00-22.00 Wita.
CONTACT PERSON
Gung Wah : 085 739 047 200
Blogspot     : fantasi-2012.blogspot.com
PIN              : (GWH) 282B3405
Facebook   : Fantasi 2012
Twitter         : Fantasi_2012


  • LuckyDelapan News

Thursday, March 15, 2012

AGENT JUDI BOLA EURO 2012 - CHELSEA LOLOS KE PEREMPAT FINAL LIGA CHAMPIONS

AGENT JUDI BOLA EURO 2012 - Akhirnya Chelsea berhasil lolos ke perempat final Liga Champions setelah kalahkan Napoli 4-1 (agregat 5-4) pada hari Kamis (15/3/2012) dini hari WIB.

Sejak awal laga info dari Bandar Bola Euro 2012, Chelsea memang telah bermain agresif dan di menit ke-5 Daniel Sturridge nyaris menjebol gawang Napoli namun kiper De Sanctis berhasil mengamankan gawangnya. Di menit ke-10 kali ini Napoli yang mengancam gawang Chelsea lewat Marek Hamsik yang nyaris mencetak
gol untungnya berhasil diblok oleh Petr Cech, kiper Chelsea. Serangan ancaman Napoli kembali terjadi di menit ke-14 oleh Hamsik kembali dan lagi-lagi kiper Cech berhasil menahan bola Hamsik. Saling serang menyerang membuat kubu Napoli terlengah dan akhirnya Chelsea berhasil mencetak gol lebih dahulu lewat sundulan Didier Drogba yang mendapat umpan silang dari Ramires di menit ke-28. Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 1-0 untuk kemenangan Chelsea.

Masuk babak kedua, info dari Agent Ma3 Sbobet, Chelsea kembali mencetak gol di menit ke-47 lewat sundulan John Terry yang menerima umpan sepak pojok dari Frank Lampard. Napoli berhasil membalas lewat aksi Gokhan di menit ke-55 dan menjebol gawang Chelsea. Hingga babak kedua berakhir tak ada lagi gol yang tercipta hingga pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan. Dibabak tambahan tepatnya di menit ke-105 Chelsea berhasil mencetak gol lewat aksi Branislav Ivanovic yang menyambar umpan Drogba dengan cepat dan menyarangkannya ke gawang Napoli. Torres sendiri mempunyai kesempatan dua kali mencetak gol namun sayangnya belum berhasil (ac).

Tuesday, March 13, 2012

Menguak Piramida di Gunung Padang

• LuckyDelapan News

Ditemukan pasir halus, dan semen purba di dalam gunung itu. Diduga buatan manusia.


Situs megalitikum Gunung Padang (Antara/ Agus Bebeng)
VIVAnews—Di atas Gunung Padang, pipa itu lurus melesak masuk ke tanah. Lengking suara mesin bor bercampur desau angin melantun di perbukitan Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat pekan lalu. Seorang lelaki tambun menyimak gerak pipa-pipa itu menembus tanah. Dia berkaca mata. Rambut peraknya berkibar di tiup angin.
Di ketinggian 900 meter itu, hujan baru saja reda. Pipa berdiameter 12,5 sentimeter itu baru diangkat.

Lelaki itu adalah Andang Bachtiar. Dia doktor geologi. Andang mengambil batu, dan material lain tersangkut di selongsong pipa. Benda-benda purba itu seperti siap menjawab teka-teki di perut Gunung Padang.
Hampir setahun lebih, atau sejak Andang dan kawan-kawannya terlibat di Tim Peneliti Katastrofi Purba, ada pertanyaan besar menggelayut: adakah peradaban tinggi tersembunyi di perut gunung itu?

Ini hari kesembilan mereka menembus tanah Gunung Padang. Andang memperhatikan hasil pengeboran. Di lehernya melingkar loupe, alat bantu melihat kandungan batuan. Denganloupe, dia memperhatikan batu dan material berasal dari kedalaman 27 meter.

“Kami pernah menemukan pasir halus,” ujar Andang.

Pasir itu menurutnya bukan hasil bentukan alam. Sortirannya halus, dengan ukuran sama. “Seperti diayak,” ujarnya menambahkan. Artinya, pasir itu adalah hasil kerja manusia. Lalu, apa guna pasir di perut gunung itu?

Inilah yang mau dijawab. Gunung Padang adalah salah satu gunung diincar oleh tim itu. Gunung lainnya adalah Gunung Sadahurip, atau Gunung Putri di Garut, Jawa Barat. Sadahurip bentuknya sangat simetris, nyaris seperti piramida.  Uniknya, hasil riset geolistrik di Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat, menunjukkan struktur serupa dengan Gunung Padang.  Ada lapisan batuan yang bukan buatan alam.

Seorang peneliti, Dr Danny Hilman, mengatakan hasil geolistrik dan georadar itu yang membuat mereka tertegun. “Dari hasil foto, dan juga georadar, lapisan batuan itu penuh anomali,” ujar Danny, yang ikut di lokasi pengeboran bersama Andang.

Itu sebabnya, untuk membuktikan hasil geolistrik dan georadar itu, dilakukan pengeboran di kedua gunung. Sampel pun diambil.

Sebagai awal, Gunung Padang menjadi proritas. Di gunung ini ada punden berundak, situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara. Dari hasil pengeboran, sejumlah sampel tanah dan materi lain kemudian disodet, dan dimasukkan ke plastik bening, untuk penelitian carbon dating.

Hasilnya mencengangkan. Batuan di dalam  gunung itu bukan batuan biasa. “Itu man-made, buatan manusia,” ujar Hilman.  Hasil pengujian carbon dating, menyatakan kemungkinan batuan di sana berusia 4.700 tahun Sebelum Masehi.

Danny yakin batuan itu bukan karena  alam. “Bahkan sampai di kedalaman 25 meter, iniman-made (buatan manusia)," ujar Danny.
Tak hanya itu. Susunan bangunan batu di dalam gunung itu, kata Danny, diduga sudah mengenal teknologi perekat dalam konstruksi bangunan. "Ini semacam semen purba," ujar Danny, memperlihatkan sebuah lapisan terletak di antara susunan batu.

Andang juga menambahkan tentang pasir yang dia temukan itu. “Bisa jadi pasir ini adalah teknologi tahan gempa. Mungkin ada bekas yang masih bisa dipelajari," ujarnya.

Menurut Danny, di Gunung Padang, sudah hampir dua per tiga bagian gunung itu diambil sampelnya. Hasilnya persis seperti uji geolistrik dan georadar yang dilakukan sebelumnya.  Ada semacam struktur bangunan di dalam gunung itu. “Dengan dua per tiga bukit ini buatan manusia, berarti teknologi konstruksi nenek moyang sudah luar biasa,” ujar Danny.

Bukan berburu piramida
Situs Gunung Padang bukanlah temuan arkeologi baru. Peneliti Belanda N.J Krom pernah menulis soal punden berundak ini pada 1914. Selanjutnya, R.P. Soejono menjadi peneliti Indonesia pertama meneliti situs ini pada 1982.
Gunung Padang baru menarik perhatian media setelah diteliti oleh Tim Bencana Katastrofi Purba, yang difasilitasi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief. Ada pun Danny Hilman dan Andang Bachtiar adalah anggota tim ini.

Tim peneliti ini mulai disorot saat meneliti Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat, yang diduga sebagian kalangan mengandung bangunan piramida di bawahnya.

Awalnya, soal dugaan piramida di Sadahurip itu pernah diungkap Yayasan Turangga Seta. Itu adalah lembaga yang peduli kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu. Selain Sadahurip, Turangga Seta juga menyebut adanya piramida di Gunung Lalakon, Soreang, Bandung, Jawa Barat. (Baca juga SOROT 124 Berburu Piramida Nusantara).

Keraguan pun muncul. Apalagi, Turangga Seta dianggap memadukan unsur mistis dalam pencarian piramida, dengan istilah keren yang mereka pakai: parallel existence.

Bantahan  tajam diungkap oleh ahli geologi, Sujatmiko. Di Bandung, dia mengatakan bentuk piramida dari Gunung Sadahurip adalah hasil alamiah. Sadahurip, kata Sujatmiko, adalah gunung jenis cumulo dome yang terbentuk dari aliran lava, batuan intrusif, dan piroklastik. Pro dan kontra pun kian ramai.

Danny Hilman tentu saja tersengat. Meskipun tak pernah mengatakan ada piramida secara eksplisit di Sadahurip, tapi Tim Katastrofi Purba memang pernah meneliti di gunung itu.
Tapi Danny mengatakan tujuan tim bukanlah mencari piramida. Mereka meneliti siklus bencana, yang terjadi di nusantara sejak masa lalu. Dalam penelitian itu, tim juga menelisik jejak peradaban lama yang musnah akibat bencana. Itu penting, kata Danny, agar pola mitigasi bencana dipahami.  "Tim ini terbentuk, bukan dibentuk. Kami juga hanya difasilitasi dalam melakukan penelitian ini," ujar Danny Hilman.

Itu sebabnya, mereka menelisik dari Banda Aceh di ujung Sumatera, Batujaya di Karawang, dan Trowulan di Jawa Timur. Temuan sejumlah penelitian itu membuat  para peneliti itu percaya ada peradaban tinggi di Indonesia di masa lalu. “Raflles pernah bilang, kerajaan di Sumatera dan Jawa lebih mundur dari pendahulunya,” ujar Danny, mengutip Sir Thomas Raffles (1781-1826), Gubernur Hindia Belanda di abad ke-19.

Lalu mengapa memilih Gunung Padang?

Gunung Padang, kata Danny, adalah 'kompleks bangunan' besar terletak di dekat patahan Cimandiri, sebuah patahan aktif. Sebagai bekas peradaban megalitikum, mereka ingin melihat adakah bencana purba menghancurkan peradaban di gunung itu. Pengeboran di Gunung Padang dilakukan setelah hasil survei geolistrik, geomagnet, dan georadar. Hasilnya: ada tanda-tanda tak alamiah di bawah permukaan Gunung Padang.

"Mungkin selama ini arkeolog meneliti berdasarkan 'what you see is what you get'. Tapi di geologi berbeda. Kami harus melakukan pengeboran agar mendapatkan apa yang tak terlihat di permukaan," kata Danny Hilman.
Andang Bachtiar mengatakan tak begitu peduli anggapan orang yang menyebut timnya mencari piramida. "Masih terlalu dini juga menyebut piramida," ujarnya, sambil terus mengamati materi terkandung dari hasil pengeboran.

Andang berharap penelitian lanjutan akan terus dilakukan di Gunung Padang. "Ini memang dari dana kami sendiri, karena itu hasilnya masih terbatas. Alat yang digunakan pun masih pinjaman, karena itu hanya bisa mengebor sampai kedalaman sekitar 25 meter," tutur peraih gelar Master of Science dari Geology Department, Colorado School of Mines di Amerika Serikat pada 1991 ini.

Struktur piramida?
Untuk menjernihkan pelbagai tudingan, Danny Hilman dan Andang Bachtiar mengungkap hasil penelitian Tim itu pada acara diskusi di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2012. Di acara ini, keduanya memaparkan tujuan, metode, dan hasil penelitian awal mereka .

Dikatakan, hasil survei georadar, geolistrik dan geomagnet di Gunung Padang diketahui adanya struktur bangunan besar dan masif.  Ini juga terbukti dengan pengeboran geologi. "Kami menemukan struktur batuan hingga kedalaman 20 meter. Ada seperti sesuatu yang dipangkas," kata Danny Hilman.

Andang Bachtiar mengatakan hal serupa, "Ini constructed. Dari kedalaman 18 meter ke atas, ini merupakan bangunan. Jadi bukan sesuatu yang natural." Di acara diskusi ini, tim kemudian menyorot teknologi konstruksi bangunan.
Sebelumnya, ada dugaan batu itu terbentuk secara alami dari proses vulkanik, yaitucolumnar joint basalt. Tapi menurut Andang, dugaan itu gugur. Soalnya, columnar joint basalttidak ditemukan di sekitar situs Gunung Padang.

Hal menarik lain dari penelitian tim itu adalah cara bangunan ini disusun. Dari temuan bebatuan yang menjadi pemisah Teras 1 dan Teras 2, terlihat ada bahan perekat menyambung bangunan. (Lihat Infografik). "Ini bukan pelapukan andesit, tapi semacam semen purba," Andang menambahkan.

Ada dugaan kuat, jika bangunan purba itu menerapkan semacam teknologi penahan gempa. Ini terlihat dari adanya lapisan buatan yang materinya adalah pasir. "Ini hasil ayakan sangat halus, dan jelas bukan terbentuk secara alami," jelas Andang. Pasir ditemukan dalam satu lapisan, di kedalaman 8 hingga 10 meter. "Ini seperti teknologi yang mampu menahan gempa".

Tim Bencana Katastrofi Purba kemudian menjelaskan hasil carbon dating yang dilakukan terhadap sisa akar tanaman dan sisa arang bekas pembakaran, yang didapat dari hasil pengeboran. Menurut Danny Hilman, hasil carbon dating memperlihatkan bahwa situs Gunung Padang berasal dari 6.700 tahun lalu. "Berarti sekitar tahun 4.700 Sebelum Masehi," tutur Danny.

Jika hasil carbon dating itu tepat, hasil ini terbilang menakjubkan. Artinya, di masa prasejarah, sudah dikenal teknologi bangunan maju di wilayah nusantara. "Ini seperti Machu Picchu, di Peru. Tapi ini berasal dari abad yang jauh lebih tua. Bisa jadi teknologi Machu Picchu juga berasal dari sini," kata Danny menambahkan. Machu Picchu diperkirakan berasal dari abad 14 atau 15.

Ilmuwan lain menyambut baik temuan Tim itu. Arkeolog Universitas Indonesia, Ali Akbar, misalnya, mengatakan perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat konteks hasil pengeboran dengan lapisan budayanya. "Ambil sampelnya di mana, kedalaman berapa ditemukan pasir itu. Apa ada hal serupa di titik lain. Ini perlu diketahui lagi untuk mengetahui konteks lapisan budaya dengan bangunannya," ujar Ali Akbar. "Sebaiknya dicek lagi di teras lain," lanjutnya.

Harta karun
Dugaan tentang struktur apa yang dikandung di Gunung Padang menarik didiskusikan. Ahli kompleksitas Hokky Situngkir, yang berbicara di seminar tersebut, menyebut adanya kemungkinan bentuk piramida kecil di Gunung Padang. Dengan metode kompleksitas, Hokky mencari dugaan keterkaitan Gunung Padang dengan situs megalitik lain.

Dari perspektif Arkeo-Geografi, Hokky mereka-reka suatu struktur piramida kecil yang dapat dicocokkan dengan lanskap geografis Gunung Gede. Struktur piramida ini sendiri sekarang terlihat reruntuhannya di Teras 1, yang ada di Gunung Padang.

Mengenai bentuk piramida,  perdebatan masih mencuat: apakah Gunung Padang bukit buatan berbentuk piramida (piramidal), atau ia hanya struktur bangunan akibat kontur geografis gunung yang terbentuk secara alami.

Danny Hilman menyebut Gunung Padang adalah man-made hingga kedalaman 20 meter. Namun, kesimpulan ini dibuat dengan catatan pengeboran baru dilakukan hingga kedalaman sekitar 25 meter. Danny yakin bukit ini tak terbentuk alamiah. "Ada yang bilang ini gunung purba, tapi saya melihat tidak ada intrusi magma," ujar Danny.

Beda pendapat dengan Danny, geolog Sujatmiko mengatakan Gunung Padang adalah gunung purba yang terbentuk alami. "Itu gunung purba di bawahnya, dan bangunan memanfaatkan morfologi, karena mereka ingin di atas," ujar Sujatmiko. Sayangnya, Sujatmiko tak melakukan riset, hanya dari pengalamannya mengamati bentukan gunung. "Lagi pula, tak ada temuan piramida di nusantara selama ini," ujarnya.

Ahli geologi Awang Satyana membantah Sujatmiko. Dia mengatakan struktur punden berundak punya bentuk sama dengan piramida berjenjang atau step pyramid. "Piramida adalah bangunan yang semakin kecil mendekati puncak," jelas Awang. Dia mencontohkan Borobudur yang juga punya struktur piramida.

Arkeolog UI Ali Akbar juga mengatakan model piramida sudah dikenal sejak masa prasejarah di Indonesia. "Tapi bukan seperti di Mesir. Di sana kan bangunan di tanah datar yang ditumpuk ke atas," kata Ali Akbar. "Di Indonesia bentuknya seperti punden berundak yang biasa ambil lokasi di gunung alami. Sehingga batu yang dibutuhkan tidak sebanyak yang di Mesir. Jadi lebih memanfaatkan alam," jelasnya.

Heboh piramida ini juga menarik ahli asing, semisal genetikawan Stephen Oppenheimer dari Universitas Oxford, Inggris. Penuslis buku laris Eden in The East ini pernah mengatakan kawasan nusantara sebagai daerah peradaban tinggi di masa lalu (Lihat Wawancara Openheimmer).
Tapi soal piramida, dia mengatakan, perlu hati-hati. Soalnya, sulit membedakan struktur monumen hasil modifikasi manusia, dengan struktur geologis oleh alam. "Anda bisa menghabiskan waktu memburunya dan ternyata kemudian adalah gunung, jelas Anda akan mendapat malu," lanjut Oppenheimer saat diwawancara  Arfi Bambani dari VIVAnews di Bali.

Seperti dijelaskan Andang dan Danny, mereka awalnya ingin mengetahui keterkaitan bencana purba dengan peradaban di masa lampau itu. “Ada siklus bencana di masa lalu yang tidak tercatat prasasti atau catatan kuno, dan ini menghancurkan suatu peradaban,” ujar Andang. “Kami ingin melihat kemajuan teknologi dan budaya, sehingga tak selalu mulai dari nol.”

Tapi tudingan ke Tim itu toh tak reda juga, termasuk mereka mengincar harta karun di situs purba. Apa kata Andang? "Kearifan dan ilmu dari masa lalu yang terpendam di gunung itu, itulah harta karun bagi kita," ujarnya.(np)
• VIVAnews   • LuckyDelapan News