Monday, January 30, 2012

Obrolan Politik-Seks Sudah Ada Sejak 1.500 SM

• LuckyDelapan News

Sebuah tablet dari 3.500 tahun lalu mengungkap perbincangan politik dan seks.


VIVAnews - Jika Anda berpikir meledek para politisi adalah aktivitas modern, sebuah artefak dari Mesopotamia membantahnya. Ternyata, seks, perbincangan politik, dan bir merupakan gaya hidup yang sudah dijalani lebih dari 3.500 tahun lalu, yang diketahui dari tablet berisi teka-teki.

Tulisan yang ada di dalam tablet itu ditemukan dalam kepingan yang terdiri dari beberapa bagian. Anehnya, teks itu terlihat ditulis oleh seseorang yang belum terlatih menulis, mungkin seorang pelajar.

Para ahli belum bisa mengetahui secara pasti asal tablet ini. Tapi, tablet ini diduga ditulis di bagian selatan Mesopotamia, dekat Teluk Persia.

Tablet ini kemudian ditranslasi oleh Nathan Wasserman, profesor dari Hebrew University of Jerusalem's Institute of Archaeology dan Michael Streck, profesor di Altorientalisches Institut di Universität Leipzig.

Naskah dalam tablet ini ditulis dalam aksara Akkadian, dalam tulisan berbentuk cuneiform atau salah satu ekspresi tulis yang dikenal di peradaban tertua, termasuk Mesopotamia. Bahasa yang digunakan sepertinya bahasa umum yang digunakan oleh masyarakat Babylonia, dan kerajaan tua lain di Timur Tengah.

"Ini merupakan jenis yang langka. Kami jarang menemukan temuan teka-teki," kata Wasserman.

Sayangnya, para peneliti ini tidak yakin dari mana tablet ini berasal. Karena tabet ini sudah tersimpan di Museum Irak di Baghdad sejak tahun 1976. Saat itu, ahli bernama J.J van Dijk telah mempublikasi inskripsi ini, yang kemudian digunakan untuk diterjemahkan oleh ahli saat ini.

"Kami berusaha mencari di mana tablet itu sekarang berada, tapi kami tidak tahu," kata Wasserman. Bentuk tablet itu kecil dan terlihat mencolok, bentuk yang memang mudah dan menarik untuk dicuri.

Lalu seperti apa isi naskah itu?

Sebagian berisi teka-teki yang kasar dan tentang seksual, sedangkan lainnya lebih kompleks dan bersifat metafora. Misalnya teka-teki yang sangat penuh kekerasan ini:

Dia mencongkel mata:
(Tapi) itu bukan takdir orang mati

Dia memotong leher: Orang mati (Siapa dia?)


Jawabannya adalah gubernur. "Teka-teki ini mendeskripiskan kekuatan gubernur yang memang bertindak sebagai hakim yang menghukum atau memvonis mati," tulis Streck dan Wasserman, dalam jurnal yang ditulis di sebuah jurnal ilmiah.

Wasserman melihat tablet ini berisi contoh cara masyarakat saat itu mengkritik pemimpinnya. "Bahkan mungkin kemarahan politik," ucapnya. Namun, ada juga teka-teki yang lebih ringan, misalnya:

Di mulut dan gigimu (atau urine)
tajam menatap ke arahmu
wadah ukur milik tuanmu (apakah itu?)

dan jawabannya adalah: bir.

Atau ada juga yang sifatnya candaan seksual. Misalnya:
yang diperawani tapi tak hamil
yang tak diperawani akan hamil (apakah itu?)

Jawabannya adalah pasukan tambahan. Menurut Wasserman, saat itu banyak pasukan tambahan yang masih anak-anak. Karena itu pasukan ini sulit diandalkan karena sering kabur dari medan perang. Tentu saja pasukan tambahan ini malah tidak membawa hasil, yang diilustrasikan sebagai hamil.

Tak hanya itu, metafora lain pun ada yang lebih sulit dan digunakan di tablet. Misalnya:

Menara itu tinggi.
Meninggi, tapi tanpa bayangan (apakah itu)

Jawabannya adalah cahaya matahari.

"Kita harus berpikir untuk menjawab segala teka-teki seperti yang ada di (film) 'Lord of the Rings' atau 'The Hobbit', ini metafora," jelas Wasserman. | Sumber: LiveScience

No comments:

Post a Comment